UTP Lestarikan Permainan dan Olahraga Tradisional Melalui Festival Goara-Goara

Humas & Promosi

23 Juni 2023
388
slider

Goara-Goara mungkin jenis olahraga yang masih asing di telinga kita. Goara-goara merupakan singkatan dari Gabungan Olahraga Tradisional yang diciptakan oleh Slamet Santoso, Dosen Pendidikan Jasmani UTP Surakarta. Slamet mengatakan awal mula tercetus ide menciptakan Goara-Goara ini karena melihat anak-anak di zaman modern sekarang sepertinya lebih tertarik bermain game di gadgetnya, menghabiskan waktu berjam-jam menatap layar laptop maupun tablet untuk berselancar di dunia maya ketimbang bermain bersama teman-temannya melakukan aktivitas outdoor.

“Saya melihat anak-anak jaman sekarang sangat berbeda dengan masa kecil saya dulu. Saya sama teman-teman masa kecil saya suka sekali bermain engklek, petak umpet, balap karung, betengan bahkan lompat tali juga. Nah, saya melihat itu jadi kangen, saya jadi berpikir bagaimana saya bisa menciptakan permainan tradisional yang bisa dinikmati oleh semua kalangan termasuk anak-anak yang bisa dimainkan di era modern ini”, jelas Slamet.

Slamet merasa sedih ketika anak-anak jaman sekarang tidak lagi mengenal permainan tradisional seperti yang pernah ia mainkan semasa kecilnya dulu. Bahkan tak sedikit orangtua yang membiarkan anaknya untuk menghabiskan kegiatan dengan gawainya. Ada pula orang tua yang malah memfasilitasi serta memberi kebebasan pada sang anak untuk bermain gadget dengan alasan sebagai hiburan anak ketika anak-anak berada dirumah. Hal ini menyebabkan anak-anak sekarang perlahan-lahan tidak lagi mengenal yang namanya permainan tradisional.

“Padahal kalau kita kaji kembali sangatlah banyak permainan tradisional yang ada di Jawa Tengah ini seperti yang saya sebutkan tadi dan mungkin lebih dari itu, namun seiring perkembangan zaman permainan tradisional mulai memudar dan jarang dimainkan oleh anak-anak ataupun masyarakat, disitulah saya merasa sedih dan sayang aja siapa yang nantinya melestarikan permainan tradisional ini”, ungkap Slamet.

Mengacu dari kondisi faktual tersebut, perlu kiranya ada upaya untuk melestarikan permainan atau olahraga tradisional. Salah satu solusi yang ditawarkan dalam upaya pelestarian permainan tradisional berbasis hasil penelitian dengan melakukan sosialisasi dan pelatihan maka tercetuslah inovasi gabungan olahraga atau permainan teradisional yang dinamakan Goara-Goara.

“Saya namakan Goara-Goara  karena penggabungan atau gabungan olahraga tradisional. Ini merupakan suatu model inovasi dari gabungan olahraga tradisional yang terdapat di Indonesia. Goara-goara didesain menjadi satu kesatuan sehingga menjadi olahraga baru, dalam rangka upaya pelestarian permainan/olahraga tradisional dengan tujuan meningkatkan daya tarik masyarakat agar mau memainkannya kembali. Jenis permainan atau olahraga tradisional yang ada di Goara-Goara antara lain Rangku Alu, balap karung, permainan lompat tali bertahap/bertingkat, suda manda/engklek, permainan lompat tali berputar, egrang bambu, boy-boyan dan panjat bambu yang dimainkan secara bertahap dan berkesinambungan dalam waktu yang secepat-cepatnya. Total ada 8 pos yang harus dihadapi oleh pemain. Apabila pemain mengalami kegagalan di salah satu pos, maka akan dinyatakan gugur/diskualifikasi. Pemain yang dinyatakan berhasil atau menang adalah mereka yang mampu menyeselesaikan di semua posnya dengan waktu tercepat dan mendapatkan akumulasi point tertinggi”, pungkasnya.

Pada tanggal 20 Juni hingga 22 Juni 2023 Slamet dan tim akan membuat Festival Goara-Goara yang akan diadakan di GORS UTP yang berlokasi di Plesungan, Karanganyar. Terkait Festival ini wakil dekan FKIP, Kodrad Budiyono yang sekaligus sebagai wakil ketua Festival Goara-Goara juga ikut memberikan komentarnya terkait pelaksaan acara. Kodrad mengatakan festival ini merupakan rangkaian dies natalis UTP ke-43 tentunya FKIP akan mensupport penuh acara ini hingga melibatkan mahasiswa UTP dan bahkan dari non jurusan olahraga maupun non FKIP. Kodrad juga memaparkan bahwa acara ini mendapatkan banyak sponsor hingga support dari Kemenpora.

“ya dalam rangkaian Dies Natalis UTP ke-43 tentu acara ini kami dukung penuh, apalagi kita mengadakan acara ini baru yang pertama kali. Kedepannya event ini bisa menjadi agenda rutin untuk dies dan semakin tahun pesertanya bertambah. Alhamdulillahnya penyelenggaraan pertama saja kita sudah mendapatkan 15 sponsor yang masuk termasuk dari Kemenpora”, papar Kodrad.

Kodrad juga mengungkapkan jika Goara-Goara ini memiliki keunikan  mampu memikat banyak orang dan memberikan sumbangsih untuk memajukan sektor pariwisata. Berdasarkan keunikan dan kemenarikan dari permainan Goara-Goara ini, Kodrad berharap festival ini mampu menjadi motor penggerak kebangkitan permainan maupun olahraga tradisional khususnya bagi para pemain serta membantu memajukan sektor pariwisata.

“Goara-Goara memiliki pesona dan keunggulan yang memiliki unsur-unsur seperti; keindahan, kelincahan, kecepatan, kekuatan, kecermatan, kelentukan, keseimbangan, ketepatan, ketekunan, pantang menyerah dan keberanian. Harapannya festival Goara-Goara ini mampu menjadi salah satu motor penggerak kebangkitan permainan maupun olahraga tradisional, memupuk jiwa patriot, pelopor dan mandiri khususnya bagi para pemain serta membantu memajukan sektor pariwisata di Indonesia”, harap Kodrad..

Lebih lanjut dari Kormi Surakarta yang diwakili oleh Badri Rohani, juga turut mengapresiasi Festival Goara-Goara ini. Badri mengatakan permainan maupun tradisional memang perlu dilestarikan agar anak-anak jaman sekarang mengenalnya. Badri juga berharap agar olahraga tradisional ini bisa menjadi olahraga prestasi juga bahkan dilombakan di kejuaraan nasional maupun dunia.

“Tentu dari Kormi sangat mengapresiasi Festival Goara-Goara yang diadakan oleh UTP. Permainan tradisional jangan sampai hilang tergerus jaman harus tetap dilestarikan, ini merupakan langkah yang baik yang dilakukan oleh UTP  siapa tau dengan adanya festival ini nantinya bisa menjadi olahraga prestasi yang bisa dilombakan di tingkat nasional maupun dunia”, ungkap Badri.


Universitas Tunas Pembangunan

Kampus 1 Jl. Balekambang Lor No. 1,Manahan,Surakarta, Jawa Tengah

Kampus 2 Jl. Walanda Maramis No.31, Nusukan, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah


Apa Yang Kamu Butuhkan ?

Konsultasi Online
Panduan Pendaftaran
E-Brosur


Langsung Daftarkan Dirimu
Pendaftaran Mahasiswa Baru