Mahasiswa UTP Ciptakan Produk Unik dan Kekinian Saat Expo Wirausaha Merdeka

Humas & Promosi

07 Desember 2023
395
slider

Sejauh ini, Wirausaha Merdeka (WMK) telah mencapai beberapa pencapaian signifikan bagi mahasiswa yang mengikuti program ini. WMK juga berkontribusi positif terhadap peningkatan skill bagi mahasiswa dengan terus mendorong semangat kewirausahaan dan menyediakan dukungan yang diperlukan khususnya untuk mahasiswa belajar bagaimana menjadi wirausahawan muda yang sukses. Alasan mengapa program WMK banyak diminati oleh mahasiswa di seluruh Indonesia karena program ini cukup menarik dan menantang mahasiswa untuk belajar menjadi entrepreneur. Di Solo sendiri hanya 2 perguruan tinggi yang ditunjuk oleh Kemendikbud ristek untuk menjadi  koordinator salah satunya adalah UMS dan kuota yang disediakan oleh UMS hanya 800 orang saja. Serangkaian seleksi yang cukup ketat mulai dari tes tertulis, wawancara dan termasuk administrasi (pemberkasan).  

40 Mahasiswa UTP Orang dinyatakan lolos pada program WMK 2023. Ubaidillah mahasiswa Fakultas Pertanian prodi Agroteknologi membagikan ceritanya saat mengikuti program WMK. Ubaidillah dan tim membuat brand fashion dengan nama RGHTSIDE. RGHTSIDE sendiri berfokus pada produk jaket varsity dengan desain kekinian dan bahan berkualitas.

“Saya dan Tim membuat jaket varsity dengan merek clothing brand kami RGHTSIDE. Kami memilih produk ini karena melihat trend meningkatnya minat pada pakaian khas sekolah dan gaya retro. Selain itu, jaket varsity memiliki keunikan dan kesan yang kuat, memungkinkan kami untuk mengekspresikan kreativitas kami dalam desain dan memberikan kontribusi pada pasar fashion yang berkembang”, ungkap Ubai.

Lebih lanjut Ubai juga menceritakan keunggulan Jaket Varsity milik kelompoknya adalah desain yang inovatif dan kualitas bahan yang dipilih. Ubai dan tim juga memberikan perhatian khusus pada detail, seperti bordir logo yang eksklusif.

“Kami menekankan nilai-nilai keberlanjutan dalam proses produksi, menciptakan produk yang bukan hanya bergaya tetapi juga ramah lingkungan”, imbuhnya.

Selain Ubai, ada juga Galih Sekar Permata Kusuma prodi Agroteknologi semester 5 yang mengungkapkan  alasannya mengikuti WMK karena ingin mencoba hal baru keluar dari zona pertanian dan ingin tau bagaimana menjadi wirausahawan muda.

Galih dan kelompoknya membuat Handmade Soap atau sabun organik dengan 4 variant, yaitu Bidara,lengkuas,lavender dan yang paling best seller yaitu kefir/susu kambing etawa. Handmade soap dari kelompok Galih diberi nama Samurah.id. Samurah sendiri memiliki arti Sabun Murah Indonesia.

“Kami memilih Handmade Soap karena kami ingin membuat produk yang masih berkaitan dengan pertanian, maka dari itu kami membuat sabun dengan bahan hasil dari pertanian itu sendiri. Keunggulan dari samurah.id yaitu bahan aktif yang dipakai karena bahannya real dari ekstrak tanpa bahan campuran dan tentunya packaging yang unik untuk menarik konsumen dan juga praktis dibawa kemana-mana”, jelas Galih.

Terakhir dari FEB UTP, ada Nabila mahasiswa akuntansi yang berhasil membuat produk makanan olahan dari ayam yang dijadikan ricebowl dengan keunggulannya yaitu sambal cita rasa Nusantara.

“Jadi ricebowl kami khasnya itu di sambalnya. Biasanya kan ricebowl pakai saus tapi kami pakainya sambal. Ada sambal ijo, sambal bawang dan sambal matah. Sambalnya kami sesuaikan dengan cita rasa Indonesia”, ungkap Nabila.

Nabila mengatakan bahwa awalnya ingin membuat produk makanan Korean food yaitu gimbab. Namun sayangnya produk tersebut tidak mendapat acc dari pihak penyelenggara. Akhirnya dirinya dan tim memutuskan untuk membuat ricebowl dengan sambal khas rasa Nusantara.

Nabila juga membagikan ceritanya dari awal program sampai akhirnya bisa mengikuti expo WMK. Dia dan teman satu timnya saat menjalani magang harus belajar di peternakan ayam dan harus tinggal (menyewa kost) selama 2 bulan di dekat peternakan tersebut. Nabila dan timnya belajar mulai dari hal yang paling kecil yaitu  merawat ayam, memberikan makan dan vitamin ampai bisa menimbang olahan dagingnya, bahkan memisahkan ayam hidup dan yang mati.

“Kegiatan magang itu benar-benar membuat kami belajar beternak ayam. Dari situ kami jadi tau bagaimana proses beternak ayam, bagaimana memilih daging ayam yang berkualitas hingga menimbang olahan daging ayam”, tuturnya.

Program WMK membuat sebuah pengalaman yang luar biasa bagi mahasiswa. Mereka semua tentu berharap dengan program ini  dapat mengembangkan produknya menjadikan sebuah bisnis atau UMKM hingga nantinya bisa sukses. Sedari muda mereka belajar untuk menjadi wirausahawan agar tidak menjadi karyawan.  WMK juga menjadi bekal bagi mahasiswa setelah lulus kuliah jika ingin mengembangkan usaha. 


Universitas Tunas Pembangunan

Kampus 1 Jl. Balekambang Lor No. 1,Manahan,Surakarta, Jawa Tengah

Kampus 2 Jl. Walanda Maramis No.31, Nusukan, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah


Apa Yang Kamu Butuhkan ?

Konsultasi Online
Panduan Pendaftaran
E-Brosur


Langsung Daftarkan Dirimu
Pendaftaran Mahasiswa Baru