Kolaborasi Untuk Masa Depan Hijau : Non-Governmental Organization X UTP Surakarta Bangun SDM Berkelanjutan

Semarang — Pada 15 Juli 2025, telah dilaksanakan kegiatan penelitian fundamental bertema "Pemodelan Transformasi Talenta Hijau melalui Organisasi Nonprofit: Konstruksi-Adaptasi The Singo Model dalam Mendukung Ketahanan Pangan dan Ekonomi Hijau".

Kegiatan ini berlangsung di berbagai NGO  serta melibatkan berbagai organisasi masyarakat sipil dan komunitas peduli lingkungan di Kota Semarang.

Beberapa mitra yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain Komunitas Resik Becik Semarang, Aliansi Peduli Sampah Semarang, Yayasan Bina Karta Lestari (BINTARI), PATTIRO Semarang

Kegiatan ini merupakan bagian dari program penelitian yang mendapatkan dukungan hibah dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui Skema Hibah Penelitian Fundamental (FPR) Tahun 2025.

Penelitian ini diketuai oleh Zandra Dwanita Widodo, S.Pd., S.E., M.M., dosen dari Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta, yang beranggotakan Eny Kusumawati S.Pd.,M.Pd dosen dari Program Studi Bimbingan Konseling fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Ir Mahananto M.P dari program studi agribisnis fakultas pertanian, dan turut serta profesional mitra Dr. Susilaningtyas Budi Kurniawati, S.E., M.Si dan Nobertus Citra Irawan S.P.,M.Sc bersama para mahasiswa program studi manajemen dan agribisnis Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta.

Tidak hanya itu, tim gabungan yang turut mendukung dan berkontribusi langsung sebagai tim pelaksana juga aktif berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kegiatan ini terintegrasi dengan pendekatan inklusif melalui kerja sama dengan Pusat Studi Talenta Inklusif yang mencakup isu pemuda, gender, buruh, migran, disabilitas dan Pusat Studi Ekonomi Swadaya & Kearifan Lokal dengan kontribusi penting diberikan oleh Dr. Susilaningtyas Budi Kurniawati, S.E., M.Si dan Nobertus Citra Irawan S.P.,M.Sc

Keterlibatan aktif tim lintas disiplin dan organisasi ini menunjukkan sinergi nyata antara dunia akademik, komunitas lokal, dan organisasi non-profit dalam membangun ekosistem ekonomi hijau yang berbasis pada talenta hijau dan inklusif. The Singo Model yang dikembangkan diharapkan menjadi kerangka adaptif untuk memperkuat ketahanan pangan, menciptakan wirausaha sosial ramah lingkungan, serta mendorong transformasi sosial yang berkelanjutan di tingkat akar rumput.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi fondasi awal bagi pengembangan lebih lanjut model-model kolaboratif yang berbasis potensi lokal dan prinsip-prinsip keberlanjutan. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat sipil, akademisi, dan organisasi non-profit, kegiatan ini menjadi langkah konkret dalam membangun jembatan antara pengetahuan teoretis dan aksi nyata di lapangan.

Melalui The Singo Model yang bersifat adaptif dan kontekstual, diharapkan akan lahir berbagai inisiatif baru yang memperkuat kapasitas komunitas dalam menjawab tantangan perubahan iklim, ketahanan pangan, serta pembangunan ekonomi hijau yang inklusif. Ke depan, kolaborasi lintas sektor semacam ini akan terus diperkuat guna memperluas dampak dan memastikan keberlanjutan program-program serupa di wilayah lain di Indonesia.

---